Kamis, 23 April 2015

Dampak Bandara KNIA terhadap Alam Sekitar

DAMPAK KEHIDUPAN ALAM SEKITAR BANDARA KNIA
KAMPUNG KUNYIT DESA TUMPATANIBUNG DUSUN I KEC. BATANG KUIS

KELOMPOK V
ANNISA ZUHRA
AMAS ARIANSYAH HARAHAP
HARI SAKTI
KHAIRUL AZMI
MOMI RIZKIA
M. RIANT SENTOSA LUBIS


KEADAAN ALAM SEKITAR KNIA SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA BANDARA KNIA
Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak 39 km dari kota Medan. Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Semenjak dibuka pada 25 Juli 2013 bandara ini berhasil menjadikan daerah sekitar mengalami kemajuan secara berangsur-angsur seperti Kampung Kunyit Desa Tumpatanibung Dusun I Kec. Batang Kuis yang berhasil kami observasi pada 20 April 2015 bersama Bapak Saminuddin (48 tahun) salah satu warga yang sudah berdomisili 20 tahun di kampung tersebut.

Berikut informasi yang kami terima dari hasil wawancara bersama narasumber
Reporter: Apakah iya sebelum bandara KNIA dibangun daerah ini adalah areal perkebunan?
Narasumber: Iya. Sebagian daerah disini adalah areal perkebunan PT PN (Perkebunan Nusantar) II, sekarang juga masih areal PT PN II namun sebagian juga tanah milik masyarakat.
Reporter: Apakah perbedaan sebelum dan sesudah adanya bandara KNIA?
Narasumber: Sebelum adanya bandara KNIA khususnya desa tumpatanibung kampung kunyit udara terasa lebih segar daripada sekarang ini. Kami pun tak pernah mendengar suara bising dari pesawat seperti sekarang ini yang selalu lalu lalang datang dan pergi.
Reporter: Apakah efek terhadap alam setelah adanya bandara KNIA?
Narasumber: Hingga saat ini belum terlihat efek atau dampak terhadap alam atau lingkungan di sekitar kampung kami setelah adanya bandara KNIA.
Reporter: Apakah disini dulunya banyak pohon?
Narasumber: Iya, dulunya disini banyak pohon dikarenakan dulunya areal perkebunan PT PN II. Dengan adanya bandara ini terjadi sedikit perubahan yaitu sebagian pohon di tebang karena untuk membangun akses bandara, tapi pihak bandara sudah melakukan upaya ganti rugi dalam bentuk uang.
Reporter: Apakah tidak ada ganti rugi dalam bentuk reboisasi?
Narasumber:Sampai saat ini belum ada.
Reporter: Bapak pribadi apakah ingin direalisasikan penanaman pohon kembali?
Narasumber: Kami sebagai masyarakat sekitar bandara KNIA sangat menginginkan adanya penanaman kembali pohon-pohon di sekitar kampung kunyit desa tumpatanibung agar alam sekitar kampung kami tetap hijau dan asri. Hingga saat ini belum ada terlihat bantuan berupa bibit pohon untuk di tanam kembali yang diberikan pihak bandara untuk masyarakat sekitar bandara khususnya kampung kami.
Reporter: Apakah dampak positif dari keberadaan bandara KNIA kepada masyarakat?
Narasumber: Dampak baik bagi masyarakat khususnya warga kampung kami merasakan manfaatnya seperti adanya jalan lintas bandara KNIA, mempermudah masyarakat menuju bandara dan yang paling kami rasakan adalah harga-harga tanah yang meningkat drastis sampai lebih dari 100 % khususnya di kampung kami.
Reporter: Apakah ada upaya dari pihak bandara memberi sesuatu kepada kampung kunyit desa tumpatanibung?
Narasumber: Ada. Tetapi belum banyak, perkiraan sekitar 30 %.  Bantuan berupa pembangunan madrasah.
Reporter: Apakah pekerjaan penduduk sebelum dan sesudah adanya bandara KNIA?
Narasumber: Pekerjaan penduduk sebelum adanya bandara KNIA sebagian besar mocok-mocok, ada juga yang pegawai. Namun setelah adanya bandara KNIA sebagian masyarakat beralih profesi menjadi pekerja di bandara.
Reporter: Menurut bapak, dengan adanya bandara KNIA apakah banyak keuntungan atau kerugian khususnya kampung kunyit desa tumpatanibung?
Narasumber: Bagi masyarakat khususnya desa kami banyak mendapat keuntungan dari segi pertolongan tenaga kerja dan akses jalan. Kami berharap akan ada bantuan lain yang akan menyusul bagi daerah sekitar bandara khususnya kampung kunyit desa tumpatanibung.